10
![]() |
|
Vinneka Tunggal Eka |
Hampir seluruh tradisi dan kebiasaan pemujaan yang berasal dari daratan India memiliki latar belakang yang sarat dengan makna, intisari dan logika-logika spiritual yang dalam, dan hampir semua cara pemujaan in masih dominant di Asia, walaupun di sana-sini telah mengalami perubahan, modifikasi, bahkan kawin dengan pemujaan agama lain. Misalnya di Indonesia walaupun mayoritas beragama Islam, namun masih banyak adat istiadat yang berorientasi ke Hindu yang masih dipergunakan sehari-hari. Walaupun pemujaan kepada para Dewa-Dewi, kepada Hyang Shiwa, Wishnu dan Brahma serta Sang Buddha bervariasi di mana-mana, namun pada intinya semua ini mengandung nilai-nilai luhur yang sama.
Pelahan namun pasti berbagai kebiasaan yang konsumtif dan yang bersifat non-ahimsa seperti mecaru hewan, ngaben yang besarbesaran, dan upacara-upacara besar sedang ditinggalkan oleh umat dharma di seluruh dunia karena berbagai factor ekonomi maupun alasan-alasan lainnya. Dan sebaliknya yang bersifat penuh makna, praktis dan indah disenangi oleh kaum muda yang senantiasa disibukkan oleh berbagai kesibukan pelajaran maupun pola pekerjaan yang makin hari makin memakan waktu dan uang yang tidak sedikit. Di India sendiri semakin-hari semakin sederhana juga pola-pola ini bergulir, dengan luwesnya kaum Hindu-Buddhis beradaptasi dengan kehidupan modern dewasa ini tanpa menghilangkan makna-makna yang dikandung.
Di bawah ini berbagai tradisi Hindu-Dharma kami coba terangkan, tak terhingga rasa terima kasih kepada guru di zaman-zaman yang lampau dan para penulis di zaman ini yang senantiasa menuntun kami semua melalui karya-karya spiritual mereka yang bersifat universal. Semoga semua ciptaan ini berbahagia dan sejahtera senantiasa.
OM SARWAM BHUTAM MANGGALAM
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya