10
![]() |
ARTI (SARANA PEMUJAAN) |
Vinneka Tunggal Eka |
Sebuah talam perak diletakkan di depan arca, atau demi suatu pemujaan, berisikan bunga harum warna-warni, sindhur merah, cendana (bubuk atau cair), abu suci Vibhutti, bubuk kunyit, kemenyan, camphor, air suci dan genta beserta dupa harum. Kemudian di tengah talam dihaturkan sebuah dipa (lentera minyak kecil). Pada saat pemujaan Arti ini diayunkan secara melingkar kearah kanan (lambing Kebenaran) oleh sang pemuja atau beramai-ramai dengan pemuja lainnya. Biasanya ada arti yang disebut Shiwa-Arti, Wishnu-Arti, Ganeshya-Arti, Laksmi, Durga, Saraswati, Nawa Graha Arti, dsb. Semua arti yang berbeda tujuannya ini menggunakan mantram dan bhajan yang berbeda. Arti juga dipersembahkan kepada seorang guru dan orang tua yang dihormati.
Arti adalah salah satu bagian terpenting dari 16 tata cara pemujaan Hindu (shodasa upacara) yang dilaksanakan secara ritual.Arti juga disebut api suci (Manggala Nirajanam). Setelah arti diakhiri, maka setiap pemuja akan menyentu api dari jarak dekat dengan kedua telapak tangannya, yang kemudian disentuhkan ke wajahnya tiga kali.
Kemenyan camphor (kamper) adalah simbol dari wasanas yang seharusnya dibakar sewaktu api suci dinyalakan agar terangnya cahaya api menyinari diri kita dengan ilmu pengetahuan. Kamper ini dipercayai sekali mampu mengusir roh jahat dan unsur negatif di sekitar kita. Di atas semua cahaya hadir Maha Cahaya, yang adalah asal-usul kita semua, dengan berbagai demikian arti menyiratkan yagna diri kita kepadaNya semata, melalui berbagai sarana dan metode penghayatan. Sewaktu melaksanakan arti jangan lupa dengan doa inti di bawah ini :
Om Guru Brahma, Guru Wishnu, Guru Dewo Maheswara,
Guru Sakhyat Parabrahma, Dasmahi (Tasmaye) Sri
Gurudev Nimao (namao, namaha).
Kupuja Dikau Tuhan Hyang Maha Kuasa sebagai Guru
Brahma, Guru Wishnu dan Guru Shiwa,
sebagai Hyang Maha Agung dan Suci Para Brahma,
Puja-puji hormat kepada Sri Guru (Yang Maya Esa).
Kemudian arti ini diakhiri dengan mantram suci dari Upanishad :
Na tatra suryo bahti na Chandra tarakam
Nima vidyanto bhanti kutoyamagnih
Tanewa bhantam anubhati sarwam
Tasya bhasa sarwam idam vibhati.
Di sana Sang Surya tidak bersinar, juga tidak rembulan maupun jajaran bintang-bintang dan halilintar. Apalagi api kecil di tanganku ini. Semua bentuk cahaya di jagat raya mengikuti dan barasal dari apinya Yang Maha Esa, dan hanya dengan CahayaNya semata maka kita semua diterangi.
Demikianlah karya singkat ini kami persembahkan dengan kesadaran penuh bahwasanya masih banyak terdapat kekurangan dan belumlah lengkap, namun karena didesak oleh berbagai permintaan, maka karya kecil ini kami haturkan secara intinya, dahulu, suatu waktu sekiranya sesuai dengan KehendakNya, maka pasti akan berkembang lebih lanjut. Semoga karya ini dapat bermanfaat untuk umat sedharma, seandainya ada kesalahan mohon dikoreksi secara benar dan sebelumnya maaf ke semua pihak.
Sebelum mengakhiri, kami ingin sekali mengutip sebuah mantram yang diajarkan oleh Sri Satya Sai Baba kepada para pengikut-pengikutnya, yang dapat dijadikan pedoman bagi penerangan hidup kita sehari-hari :
OM
Prasida Wisheswari Prasida,
Prasida Wisheswari Weda-Wigrahe,
Prasida Wisheswari Mantra-Rupini,
Prasida Wisheswari Wishwa Prasida.
Om, wahai Bunda Dewi Pencipta semesta yang berkenan hadir, maafkanlah kami, damai dan shanti besertaMu, Wahai Pertiwi, salam sejahtera bagiMu. Wahai Bunda Dewi Pencipta semesta yang berkenan hadir, pengejawantahan Kebijaksanaan dan pengetahuan Weda, maafkanlah kami, Damai dan shanti bagiMu, salam sejahtera bagiMu. Salam sejahtera senantiasa bagiMu.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya