10
![]() |
PUASA (UPAWASA) |
Vinneka Tunggal Eka |
Berpuasa adalah semacam keharusan dari umat dharma di mana saja, bukan saja pada hari-hari tertentu namun juga pada hari-hari besar dan kecil. Kata puasa berasal dari dua kata-kata : Upa (dekat, didekat) dan wasa (tinggal, berdiam). Upawasa dengan demikian bermakna pendekatan kepada Hyang Maha Esa.
· Ada beberapa jenis puasa, misalnya demi kesehatan, agar racun dari berbagai makanan, minuman alcohol, rokok, daging, ikan, dsb. dapat dikeluarkan atau dikurangi efeknya.
· Ada puasa rutin demi kecantikan, keselarasan raga dan disiplin sebagai kendali diri, juga ada puasa demi keselamatan atau kaul.
· Ada puasa berpantang makan-minum, ada yang minum saja, ada yang “mutih”, yaitu memakan makanan yang serba putih.
· Ada puasa (tapa-brata) demi mendapatkan kesaktian, demi white atau black magic.
· Ada puasa dengan tidak berbicara, bekerja, melihat ataupun melakukan sesuatu untuk kurun waktu tertentu.
· Puasa terbaik adalah demi Hyang Maha Esa dan bersifat non-pamrih sebagai upaya yagna (pengorbanan). Ini diteladani oleh Hyang Narayana sebagai Prajapati Sang Pencipta. Setelah enam hari Beliau menciptakan jagat-raya dan segala isinya, Beliau kemudian berpuasa satu hari (satu hari di loka Beliau dapat berarti jutaan tahun bumi).
Hari tersebut disebut hari turunnya Sabda (Aum), dan dikenal oleh ajaran-ajaran lain sebagai Sabbath, Juma’at, Mumo, dsb. Itulah asal-usul hari libur di dunia yang mulai di India kuno. Pada hari tersebut masyarakat bahkan tidak boleh memasak, berbisnis atau berpolitik, semuanya harus menyepi barang sehari demi aktivitas spiritual.
· Ada juga puasa demi protes kepada mereka-mereka yang zalim, seperti yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi kepada penjajah Inggris.
· Ada hari-hari puasa yang baik secara kepercayaan spiritual karena berhubungan dengan dewa-dewi tertentu yang dianggap sakral dan sangat berpengaruh didalam diri kita seperti Senin (harinya Dewa Shiwa), Kamis (Dewa Vishpat) dan Juma’at (Dewa Baruna), kemudian harinya Hyang Narayanga, hari tilam dan purnama juga adalah hari-hari yang baik, belum lagi hari kelahiran, kematian, hari Pitra-yadnya, Puasa Nawaratri, Shiwaratri, dsb. Puasa Nawaratri dapat berlangsung selama 10 hari sekali setiap enam bulan.
· Ada juga puasa selama beberapa jam sehari, misalnya sebelum puja atau meditasi setiap harinya. Puasa yang paling popular adalah tidak menyantap mahluk hidup selama beberapa hari atau bersikap vegetarian seumur hidup sebagai suatu bentuk ahimsa yang tinggi. Upaya ini dapat menghasilkan sesuatu yang menakjubkan secara spiritual disamping kesehatan yang prima.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya