10
![]() |
PUJA-PUJI KE BERBAGAI BENTUK TUMBUH-TUMBUHAN |
Vinneka Tunggal Eka |
Semenjak kurun waktu yang teramat silam penganut Hindu Dharma memuja bumi dan seluruh isinya dengan penuh hormat dan kasih-sayang, contoh : tumbuh-tumbuhan, fauna, flora, gunung-gunung, sungai-sungai, dan sebagainya, bukan karena kita ini manusia primitif, namun karena semua mahluk Tuhan ini telah hadir jutaan tahun yang silam, dan menyediakan diri mereka untuk menunjang bumi dan isinya, termasuk manusia. Mereka adalah leluhur kita juga, tanpa mereka manusia tidak akan mampu untuk eksis dan berevolusi sampai kini. Seluruh unsur-unsur vital untuk kehidupan disediakan oleh bumi Pertiwi ini, seperti makanan, oxygen, unsur-unsur bahan baku pakaian, meubel, rumah, gedung, bahkan menunjang seluruh pembuatan benda-benda berteknologi tinggi.
Bukan itu saja, semua isi bumi ini juga menciptakan pemandangan yang menakjubkan, filosofi kemanusiaan dan ajaran-ajaran mengenai Ketuhanan Yang Maha Esa. Bhur, Bwah dan Swah ternyata adalah sebuah teknologi yang maha menakjubkan ciptaan Sang Pencipta yang tidak ada tandingannya. Tanpa kita sadari semua unsur ini beryagna demi Yang Maha Esa dan saling tunjang-menunjang agar kehidupan di dunia ini berjalan secara lestari, sesuai sabda-sabda alam (YME).
Untuk satu pohon yang ditebang, harus ditanam kembali 10 batang pohon sejenis, ini adalah hokum dharma demi pelestarian alam-sekitar kita. Hanya bunga-bunga yang diperlukan saja yang harus dietik dan desesajenkan atau dipergunakan, jangan sembarang menyakiti tumbuh-tumbuhan dengan memetik sembarangan atau memaku pohon, dsb. Di malam hari dilarang kerasuntuk memetik bunga bahkan untuk sesajen. Sebaiknya selalu memohon maaf sewaktu memetik bunga sambil mengucapkan mantram Om shanti-shanti-shanti Om tat sat, dan diantara pepohonan ada yang dianggap sangat sakral, yaitu tanaman tulasi (sejenis kemangi, Indian basil), pohon beringin dan pohon teratai. Kalau memungkinkan kita harus memiliki ketiga-tiganya, paling tidak tulasi yang mudah tumbuh bahkan di dalam sebuah pot.
Banyak manusia meninggal dunia dan bereinkarnasi dalam bentuk pepohonan, itulah sebabnya semua yang ada di sekeliling kita juga dianggap mata rantai kehidupan ini. Manawa Dharma Shastra menajarkan umat manusia untuk tidak sembarangan mengotori sungai, jeram, bumi, hutan dan lingkungan kita, namun manusia telah merusak sumber-sumber alam ini karena keserakahan dan kebodohannya.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya