10
![]() |
PRADASHIKNA |
Vinneka Tunggal Eka |
Sewaktu kita mengunjungi sebuah tempat suci Hindu Dharma, sebaiknya kita menghaturkan hormat dengan mengelilinginya sambil mengatubkan kedua tangan kita dalam bentuk sembah dan menyandungkan mantram-mantram suci. Pelaksanaan sembah ini disebut Pradakshina.
Titik tengah lingkaran yang kita kitari adalah simbolisasi dari persemayaman Hyang Maha Esa. Kita berjalan melingkari ke arah kanan; karena kanan adalah simbol kebenaran dan energi positif (Yang). Dengan tiga kali mengelilingi lokasi yang suci, maka kita telah mengelilingi Bhur, Bhwa dan Swah sekaligus, sesuai yang dilakukan Ganeshya sewaktu mengitari orang-tuanya sebanyak tiga kali. Doa yang dipanjatkan adalah seperti berikut :
Yani kani cha papain, Jan mantra krtani cha,
tani-tani winashyanti, pradakshina pade-pade.
Setiap dosa yang telah kami lakukan dalam berbagai kelahiran yang lalu,
telah dituntaskan oleh setiap langkah yang kami jalankan sewaktu melaksanakan pradakshina ini.
Juga sangat penting untuk diperhatikan agar tidak mengenakan sandal-sepatu sewaktu memasuki kawasan suci Mandir atau Pura, mereka-mereka yang lukanya atau tubuhnya berdarah baik pria maupun wanita tidak diperkenankan masuk, itulah sebabnya wanita yang menstruasi dilarang masuk bahkan ke halaman mandir, bukan karena kotor namun setiap tetes darah yang dikeluarkan akan mengikut sertakan para asura di luar mandir atau pura untuk ikut masuk ke lokasi suci sesuai dengan janji Prajapati kepada para asuras. Mereka para asuras ini berkumpul di sandal dan sepatu, tidak mengherankan kalau banyak sandal dan sepatu yang hilang. Juga dilarang hal-hal yang bersifat tamasik, seperti rokok, ganja, dand yang mengganggu sekitarnya seperti radio, TV, handphone, bahkan berbicara keras tidak diperbolehkan.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya