10
![]() |
PRASHADAM (PRASHAD) |
Vinneka Tunggal Eka |
Umat Hindu yang baik dan eling sebetapapun miskinnya akan selalu menghaturkan prasada (Om) kepada Hyang Maha Esa sebelum bersantap atau sewaktu melakukan sesuatu upacara tertentu, baik di rumah maupun di kuil, walaupun itu hanya sekedarnya saja. Ada yang menyisihkan sedikit dari setiap masakan non-hewani sehari-hari, ada yang meletakkannya di bawah pepohonan, di altar pemujaan bahkan membagi-bagikan kepada fakir-miskin. Semua ini agar semua mahluk-mahluk kecil di rumah seperti tikus, serangga, cecak, dsb. juga mendapatkan santapan ini agar tidak mengganggu dan menodai makanan kita dengan mencurinya. Makanan yang telah dipersembah sifatnya sah dimakan sisanya. Untuk puja-puja Purnama, Tilam, dsb. dihaturkan yang manis seperti buah-buahan dan penganan kecil yang dibuat sendiri di rumah oleh seorang ibu atau wanita yang satvik, boleh juga oleh pria. Semua ini bukan tradisi tanpa makna.
Makna Prasdham atau Naivedyam yang sesungguhnya adalah ucapan rasa syukur dan terima kasih kita kepadaNya. Beliau, Yang Maha Esa, adalah totalitas dari seluruh jagat-raya dan isinya. Semua ini dapat kita nikmati penuh kebebasan namun pada hakikatnya kita tidak mampu menciptakan sebutir pasirpun, yang kita mampu lakukan hanyalah memasak, menanam, dan memanen tumbuh-tumbuhan dan mengolahnya, itupun berdasarkan ilmu pengetahuan yang diturunkan secara tradisionil dan turnun-menurun. Alangkah baiknya sebelum memasak kita sudah memanjatkan dan syukur kepadaNya. Doa sebelum makan adalah seperti berikut :
OM
Brahma Appanam Brahma Havir,
Brahmagnan Brahmana Hutam.
Brahmai Va Tewa Gantavyam,
Brahma Karma Samadhina.
Aham Waiswanaro bhutwa.
Praninam Deham Asritaha
Prana Apna Sama Yuktah.
Prachami Annam Chatuwidham
Aum shanti shanti shanti
Kemudian doa ini ditutup denga kata-kata, “Wahai Yang Maha Kuasa, kami persembahkan apa saja yang menjadi milikmu kepadaMu kembali, OM TAT SAT.”
Setelah itu barulah kita bersantap baik itu makan pagi, siang atau malam. Makanan tersebut menjadi suci dan satvik sifatnya walaupun teramat sederhana menunya, dan kita harus menerima santapan ini apa adanya secara ikhlas dan penuh syukur (prasadha budhi), selanjutnya terserah kepada Sang Atman di dalam diri kita yang akan menetralisir santapan tersebut di dalam diri kita.
Adalah baik sekali seandainya setelah membaca doa tersebut, maka sedikit air suci dipercikkan ke sekitar makanan agar lebih satvik, sifatnya, karena ada lima unsur mahluk-mahluk yang senantiasa hadir di sekitar kita semua, yaitu :
· Mahluk-mahluk suci (devata-runa), yang senantiasa menjaga ruang-ruang suci, altar, dsb.
· Leluhur kita yang telah tiada (pitru-runa), yang telah menurunkan turunan bagi kita semua.
· Para resi yang telah mendahului kita (rishi-runa), namun ajaran-ajaran mereka masih dipergunakan kita sehari-hari.
· Manusia di sekitar kita yang terdiri dari para tetangga, tamu, handai-taulan, fakir-miskin, dan yatim-piatu, pembantu rumah-tangga, dsb., yang tanpa mereka semua masyarakat tidak bisa hadir karena saling membutuhkan (manushya-runa).
· Dan berbagai mahluk-mahluk lainnya yang tanpa kita sadari menolong kita sehari-hari tanpa pamrih, seperti semut, anjing, kucing, berbagai serangga, laba-laba, dan lain sebagainya yang menyantap berbagai kotoran dan sisa-sisa makanan kita, disamping menyantap satu dan yang lainnya.
· Ada juga yang menambahkan doa-doa bagi berbagai fungsi prana, apana, vyana, samana dan udana, yaitu masing-masing adalah sistim bernafas, nafas keluar, nafas yang bergerak di raga, pencernaan dan udara yang menekan keluar tinja dari tubuh kita. Tanpa kehadiran sistim prana dan pernafasan ini, maka manusia akan segera binasa. Doa untuk berbagai prana ini adalah seperti berikut :
Pranaya swaha, apanaya swaha, wyanaya swaha, udayana swaha, smanaya swaha, brahmana swaha.
Dengan menghayati Bhagavat Gita, maka akan lebih banyak lagi yang akan kita hayati, seperti :
Sang Brahman (Hyang Maha Esa) adalah Persembahan itu sendiri; adalah minyak suci pengorbanan, adalah sang adni (api)….Yang Maha Esa dicapai oleh mereka-mereka menyaksikanNya dalam setiap tindakan dan pelaksanaan.
Juga simak sloka berikutnya ini :
Bersemayam di dalam setiap manusia hidup dalam bentuk api pencernaan, Aku (YME) mencernakan empat jenis makanan yang disantap sebagai prashadam bagiKu.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya