10  

 

 

           

        PRASHADAM (PRASHAD)

Vinneka Tunggal Eka

 

Tidak semua abu dianggap suci, namun khusus yang berasal dari dupa dan homa (api pengorbanan) yang menggunakan kayu-kayu khusus seperti ranting pohon mangga, kayu cendana, ghee (minyak susu) dan berbagai rempah. Homa ini biasanya diyagnakan kepada dewa-dewi tertentu, dan sisa abunya disebut bhasma.

Bhasma ini kemudian dioleskan di kening seperti yang telah dijelaskan di atas. Ada juga yang meminumnya dicampur air atau diletakkan di lidah untuk mengusir penyakit dan bala. Di India pada saat ini abu suci dari Sri Satya Sai Baba dan berbagai kuil Dewi Dhurga Ma sangat popular di kalangan umat Hindu, bahkan sampai ke manca negara termasuk negara kita ini. Kata bhasma sendiri berarti : “Sesuatu yang menghancurkan dosa-dosa kita dan mengingatkan kita kepada Yang Mah Esa, kata in berasal dari kata Bhartsanam (menghancur-leburkan) dan Swaranam yang berarti mengingatkan kepadaNya. Kata lain dari bhasma adalah Vibhuti (kejayaan dan kemakmuran). Juga sering disebut raksha (proteksi, perlindungan).

Homa, (Agni-hotra), adalah simbol dari penyerahan ego individual. Pada suatu hari nanti homa terakhir umat Hindu adalah upacara pembakaran jenasah kita sendiri (ngaben). Pada saat itu bukankah jiwa-raga kita seharusnya sudah bersih sebelumnya secara lahir dan batin, dari unsur-unsur makanan hewani, ego, kemarahan dan keserakahan. Itulah sebabnya para guru menganjurkan kehidupan warna-prastha bagi yang telah berusia limapuluh tahun ke atas, agar paling tidak homa raga kita nantinya minimal bisa lebih satvik sifatnya, dan diterima di tempat yang layak pada kehidupan selanjutnya (reinkarnasi).

Bhasma sangat berhubungan dengan Dewa Shiwa. Beliau mengoleskannya ke seluruh tubuh Beliau sebagai pelepasan duniawi secara total.

Para pemuja Shiwa mengoleskan tripundra dengan titik merah di pusat ketiga garis melintang ini, yang bermakna Shiwa (tiga garis, penguasa Bhur, Bwah dan Swah) dan Shakti (titik merah). Simbol Shiwa-Shakti ini sangat dahsyat efeknya terhadap jiwa-raga sang pemuja yang bersifat mistik.

Bhasma adalah salah satu unsur pengobatan Ayur-Weda dan dipergunakan bagi berbagai keperluan media karena sanggup menyerap suhu kelembaban tubuh kita, dapat juga menyembuhkan influenza, pilek dan sakit kepala kalau digunakan semestinya. Menurut sumber-sumber upanishad tertentu, pada saat pengobatan dengan menggunakan bhasma ini sebaiknya disertai dengan mantram Shiwa yang disebut Mrityunjaya seperti di bawah ini : 

OM

Trayambakam Yajamahe

Sugandhim pusthiwardhanam

Urwa rukamiwa bahndhanan

Mrtyor mukshiyama amrtat

 

OM

Kami memuja Sewa Shiwa yang bermata tiga,

Yang mengayom dan menerbarkan wewangian di dalam kehidupan kita.

Semoga Beliau membebaskan kami dari berbagai goncangan penderitaan,

berbagai perubahan dalam kehidupan dan kematian . . . tanpa henti-hentinya,

                    Ibarat jatuhnya buah brinjal (mentimun) yang telah masak dari batangnya secara kodrati, alami.

 

Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan        Kembali ke halaman induk Shanti Griya