10
![]() |
|
Vinneka Tunggal Eka |
Di daerah yang dingin dan sempit lahannya, maka sebuah ruang suci yang sederhana merupakan sesuatu yang ideal. Di Bali dan Jawa sebuah Padmasari lebih ideal seandainya lahan yang tersedia masih luas, karena udara terbuka penuh dengan prana langsung dari Maha Panca Bhuta. Ditinjau dari sudut pandangan dharma maka bangunan Padmasari sangat bermakna karena menyiratkan seluruh cakra dan loka-loka dari bumi sampai ke antariksa dan kesunyataan.
Seluruh dewa-dewi dalama sistim cakra raga kita (buana alit) dan buana agung hadir di bangunan sakral ini, dari Ganeshya ke Shiwa Mahaguru (Sang Hyang Widhi Wasa), sebenarnya Padmasana ini adalah pengejawantahan dari meditasi kita sendiri.
Ruang suci adalah simbol dari dunia atau bumi ini. Seperti yang kita ketahui, Yang Maha Esa adalah Pencipta seluruh jagat-raya ini, untuk itu rumah dan halaman yang kita miliki haruslah dipersembahkan kembali kepadaNya dalam bentuk ruang suci atau Padmasana, barulah ideal kita menempati rumah tersebut karena Yang Maha Memiliki sudah hadir lebih awal dari kita semua. Tanpa itu, maka rumah ini tidak memiliki Roh Utama Yang Maha Melindungi dan Menuntun kita ke arahNya. Dan ruang ini harus ditata secara kosala-kosali yang baik, apa boleh buat kalau rumah kita kecil dan tanpa halaman, misalnya apartemen. Tetapi selalu ada cara untuk menyisahkan sebuah ruang kecil di dinding dengan sebuah pelangkiran atau ornament suci. Ruang suci yang berdasarkan penaturan yang satvik akan menimbulkan vibrasi yang baik dan shanti bagi seluruh penghuninya.
Apalah arti sebuah rumah tanpa Roh Agung, tanpa dipa, tanpa dupa dan sedikit bunga dan pustaka-pustaka suci, bukankah sama dengan kuburan yang gelap tanpa penerangan.
Kembali ke daftar isi Cara Pemujaan Kembali ke halaman induk Shanti Griya