ASHTAVAKRA
GITA
Vinneka
Tunggal Eka
BAB
IX
BERSIKAP TANPA PILIH KASIH
Ashtavakra berucap :
1.
Siapakah yang memiliki konflik-konflik kewajiban yang harus
dilakukan dan yang tidak harus dilakukan, dan siapakah yang memiliki sifat-sifat
dualistik yang saling bertentangan? Bilakah semua ini akan berhenti?
Berhenti untuk siapa? Setelah
bertanya secara lengkap, menganggap se,ua ini secara sama-rata dan tanpa pilih
kasih kepada dunia ini (dan segala fenomena di dalamnya), berubahlah (dikau)
menjadi tanpa berkeinginan dan membaktikan diri ke pemasrahan.
2.
Wahai putraku, adalah langka sekali bagi seorang yang
memiliki hasrat untuk hidup, nafsu untuk menikmati, dan rasa lapar untuk belajar
dan memahami (kehidupan ini) yang semua hasratnya ini telah terpangkas habis
hasil dari mempelajari cara-cara kehidupan manusia lainnya.
(Raja Janaka selama ini telah mempelajari akan hakekat kehidupan ini dari
berbagai (resi) agung dan alam-sekitarnya).
3.
Seseorang yang bijaksana berubah menjadi tenang dengan
menyadari bahwa dunia ini sebenarnya bersifat sementara, terkontaminasi oleh
kotoran-kotoran bersifat tiga jenis penderitaan [1])
dunia ini juga sebenarnya tidak bernilai apapun juga, jadi sebenarnya tidak
perlu diacuhkan.
4.
Sebutkan suatu saat atau zaman dikala pasangan dualistik yang
saling bertentangan itu tidak hadir bagi manusia?
Ia mengabaikan kedua sifat ini, merasa puas dengan apapun yang datang
kepadanya tanpa diminta, akan mencapai Kesempurnaan.
5.
Dimanakah berada seseorang itu, yang setelah meneliti
berbagai perbedaan pendapat diantara para resi, filsuf dan yogin, lalu kemudian
berubah menjadi bersikap sama rata terhadap semuanya, dimanakah orang semacam
ini yang tidak mencapai ketenangan?
6.
Barangsiapa yang menangkap sifat sejati dari Kesadaran Hakiki,
melalui sikap tanpa perbedaan terhadap hal-hal yang bersifat duniawi ini,
melalui persamaan persepsi dan alasan logis, dan kemudian menyelamatkan dirinya
dari perputaran kehidupan dan kematian …. Bukankah ia adalah seorang yang
benar-benar disebut penuntun spiritual bagi yang lainnya (disebut guru).
7.
Memahami modifikasi (gabungan) berbagai elemen sebagai yang
tidak nyata, tetapi hanya terdiri dari unsur-unsur panca-maha-butha, dikau akan
bersemayam (hadir) di dalam sifatMu yang Hakiki.
8.
Berbagai hasrat, nafsu dan keinginan mendasari duniawi ini
semata-mata; oleh karena itu silahkan lepaskan
(semuanya) itu. Melepaskan
semua bentuk hasrat ini adalah memasrahkan duniawi ini. Sesudah itu (sekarang ini), dikau boleh hidup di mana saja. [2])
[1] Tiga
bentuk penderitaan adalah :
(a) Yang disebut berasal dari sang raga, pikiran (batin) dan intelek (budhi) …. Adhyatmik.
(b) Yang berasal dari berbagai makhluk yang nampak maupun tidak nampak di dunia ini …. Adhi-Bhautik.
(c) Yang berasal dari Berbagai kejadian kosmik yang biasanya kita sebut kodrat Tuhan …. Adhi-Dalvik.
[2]
Di Yoga-Vashista terdapat seloka
seperti berikut ini:
“Keterikatan adalah keterikatan dari berbagai Vasana (inti atau sumber
dari mana semua hasrat dan nafsu/keinginan muncul)”
“Kebebasan adalah kebebasan dari berbagai Vasana; Dikau harus melepaskan secara total semua bentuk Vasana ini dan selanjutnya juga Vasana demi kebebasan. Dengan demikian dikau telah mencapai tujuan” (Yoga-Vashista).
Kembali ke daftar isi Ashtavakra Gita Kembali ke halaman induk Shanti Griya