RAGA INI MERUPAKAN ALAT UNTUK

Vinneka Tunggal Eka            BERBAHAGIA DAN JUGA UNTUK MENDERITA

 

Siapakah yang mampu memecahkan misteri permainan karma ini ?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mukjizat : Seorang balita perempuan berumur tiga tahun, Ella Mae Sor, yang telah

terperangkap selama 11 hari di bawah bangunan yang runtuh karena terjangan tanah

longsor, berhasil bertahan hidup dan akhirnya diselamatkan pasukan Filipina, Kamis

(9/12), di Kota Tigloan, Provinsi Queson. Badai, banjir, dan tanah longsor pekan lalu

menerjang Filipina utara menewaskan 628 orang, sementara 718 orang dinyatakan

hilang serta ribuan orang kehilangan tempat tinggal (Kompas, 10 Desember 2004).

 

Kebahagiaan seseorang adalah hasil dari perbuatannya yang baik, sebaliknya penderitaan seseorang adalah hasil dari perbuatannya yang buruk. Untuk itu diperlukan raga-duniawi (badan) ini, untuk menikmati maupun untuk menderita. Kemudian sesuai dengan karma-karma anda, maka anda ataupun kita semua akan dilahirkan lagi dan lagi. Prosedur untuk mendapatkan raga yang baru disebut kelahiran, dan prosedur untuk meninggalkan raga ini disebut kematian, proses lahir dan mati merupakan fenomena abadi yang berjalan terus, seakan-akan tidak ada harapan lagi untuk mendapatkan moksha.

Lalu kapan kita akan mendapatkan moksha ? Sebenarnya seperti yang telah dikatakan di atas, maka raga ini juga dirancang untuk moksha, jalannya adalah dharma.

Jadi berdharmalah secara sadar, hati-hati, penuh ketulusan, kejujuran, tanggung jawab dan kesucian pada kehidupan ini, agar jalan ke moksha terbuka lebar di masa yang akan datang.

Melalui dharma yang dilaksanakan dengan benar, serta diiringi sifat-sifat non-pamrih, maka segala Kriyaman-Karma, Sanchit-Karma dan Prarabdha-Karma akan ternetralisir secara lambat laun, dan keluarlah manusia tersebut dari siklus kehidupan dan kematian ini, dan bersatu dengan Yang Maha Esa.

Ini disebut yoga yang hakiki. Bhagawat-Gita merupakan pedoman yang rinci dalam hal ini. 

\

 

Kembali ke daftar isi Teori Hukum Karma        Kembali ke halaman daftar isi Sastra