PRARABDAH DAN PURUSHARTA TIDAK

Vinneka Tunggal Eka               BERTENTANGAN SATU DENGAN YANG LAIN

 

Purusharta (upaya plus Kriyaman Karma) masa lalu adalah prarabdha (nasib, takdir) masa kini. Dan purusharta (upaya plus Kriyaman Karma) hari ini adalah prarabdha masa yang akan datang.

Berbagai upaya-upaya pada masa-masa yang lalu setelah matang waktunya berubah menjadi prarabdha masa kini dan selanjutnya, demikian juga berbagai upaya-upaya masa kini akan menjelma menjadi prarabdha masa-masa yang akan datang. Upaya dan nasib, sebab dan akibat, aksi dan reaksi bersifat sama dan saling bertolak, namun tidak beroposisi atau berkonflik satu dengan yang lain. Purusharta (upaya) dan prarabdha (nasib) lebih bersifat saling menunjang (suplementer) dan melengkapi (komplementer), satu dengan yang lainnya. Purusharta yang matang berubah menjadi prarabdha, jadi tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya pada saat yang bersamaan. Area operasi mereka berbeda. Prarabdha menyediakan berbagai kenikmatan dan penderitaan pada masa kini, sedangkan purusharta menyediakan dasar kerja untuk masa-masa yang akan datang, yang juga penuh dengan penderitaan dan kenikmatan, yang hadir dari satu kelahiran ke kelahiran berikutnya. Dengan demikian jelaslah sudah bahwasanya purusharta adalah arsitek dari prarabdha kita masing-masing.

\

 

Kembali ke daftar isi Teori Hukum Karma        Kembali ke halaman daftar isi Sastra